Rabu, 12 Desember 2018

Kehadiran Bocah Viral Yang Menyanyikan Lagu Makan Anjing Dengan Sayur Kol


Lagu Sayur Kol yang dinyanyikan seseorang anak mendadak viral serta jadi bahasan di linimasa sosial media.

Tahukah Anda nyatanya lagu ini dipopulerkan satu salah satunya oleh group musik asal Pematangsiantar, Punxggoaran.

"Makan Daging Anjing Dengan Sayur Kol", satu cuplikan lirik dari lagu "Sayur Kol" yang dilahirkan tahun 2017 telah tidak asing buat pencinta musik di Sumatera Utara.

Kalimat ini cukuplah familiar di telinga anak-anak sampai dewasa.

Punxggoaran Band yang tercipta tahun 2016 mempunyai tiga personil Gido Firdaus Hutagalung (penyanyi), Wanri Seleki (drum), serta Ahmad Rois Pulungan (gitar) adalah pemusik asal Roti Ganda, Kota Pematangsiantar.



Agen Kiu Kiu - Punxggoaran Band temukan keunikan bermusiknya semenjak dua tahun kemarin.
Sesudah bernaung di beberapa jenis, mereka mengambil keputusan saluran Punk menjadi pilihan bermusik.
Kedatangan Punxggoaran memberi warna baru dalam macam musik Batak.
Tiga pemuda lajang ini menyediakan lagu batak dengan formasi musik keras tapi moderen.

"Kami masih inspirasinya itu budaya. Tetapi, dengan musik yang moderen serta wajar didengar," papar penyanyi Punxggoaran Band, Gido Firdaus Huatagalung waktu didapati di dalam rumah kreativitas "The W House", Siantar, Selasa (11/9/2018).
Punxggoaran telah membuat sembilan lagu yakni Halak hita, Hona Libas, Mangan Modom, Rokap Rudut, Hey You, Matamu, Marpungu, Sayur Kol, serta Omak-omak. Akan tetapi, ada pula lagu batak yang di-arasemen fresh seperti Taridem-idem, Mardua Holong, serta Marga-marga.

Sebagian besar, video klip yang dibikin berlatar ikon-ikon Kota Siantar.
Menariknya, waktu disinggung lagu andalan "Sayur Kol", tiga personil yang tampil nyentrik ini langsung ketawa.

Gido mengakui bingung dengan ketertarikan pendengar yang menyukai dengan lagu itu.
Gido mengutarakan lagu "Sayur Kol" bukan murni ciptaan Punxggoaran. Lagu itu adalah lagu yang telah ada sejak dahulu tiada tahu penciptanya. Dia memberikan contoh seperti lagu "Donna" yang dinyanyikan Tongam Sirait.

"Lagu itu seperti lagu simpangan di Sumatera Utara. Lagu latahnya beberapa orang lah. Liriknya saja kita tambah-tambahi. Lelah kali main musik, tetapi "Sayur Kol" yang bomming," tuturnya sambil ketawa.
Mereka juga mengakui mencari tahu kehadiran bocah yang menyanyikannya sampai jadi viral.
"Ada yang tahu di mana kehadiran adik kecil ini ? kami ingin berjumpa, ingin kasih hadiah untuk dia," tulisnya lewat @punxggoaran, Jumat (7/12/2018).

Gido mengaku banyak kritikan penduduk pada lagu yang dibuat tahun 2017 itu.
Lagu itu mempunyai kesan-kesan tidak menyayangi anjing menjadi hewan yang sangat dekat dengan penduduk.

Akan tetapi, Punxggoaran memandang lirik dalam lagu itu tunjukkan rutinitas budaya Batak dalam konsumsi daging.

Gido bercerita semua lagu yang dibuat murni mempunyai tujuan untuk memberikan inspirasi anak muda.
Bahkan juga, mereka mengawali dengan tampil di YouTube.




Tidak hanya aktif di YouTube, mereka ikut seringkali mempublikasikan pekerjaan di account instagram @punxggoaran.
Gido menuturkan Punxggoaran bukan sebatas band Batak yang mencari keuntungan dari lagu-lagu yang dibuat.

"Kami lihat situasinya. Tidak sebatas mengkomersilkan karya. Perumpamaannya tindakan sosial, kita tidak mematokkan bayaran," tuturnya.
Dalam tempo dekat ini, band anak muda Siantar ini selekasnya bekerjasama dengan band Punk asal Jakarta "Marjinal".
Tiga anak muda kreatif ini siap-siap untuk tampil lebih luas dengan lagu berbahasa Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar